Bahan pemanis makanan merupakan zat yang
sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan industry
serta minuman dan makanan kesehatan yang berfungsi untuk meningkatkan cita rasa
manis (Cahyadi,2005).
Macam-macam bahan pemanis sintetis adalah :
- ASPARTAM
Aspartame adalah peptide yang mengandung asam amino fenilanin dan asam
aspartat dengan gugus metal ester pada fenilalanin. Aspartam
masuk secara normal dalam proses metabolisme. Secara fisik
aspartame sebagaian besar berbentuk serbuk putih, larut kedalam air dan lebih
larut dalam asam dibandingkan dalam larutan minyak dan lemak. Lebih larut
dalam suhu panas dari pada suhu dingin. Intensitas
kemanisan 180 – 200 kali sukrosa. Mudah terhidrolisis pada suhu
tinggi, sehingga rasa manisnya akan berkurang. Batas
konsumsi perhari yang aman atau (ADI) adalah 2,5mg/kg bb.
- SAKARIN
Sakarin berupa Ca atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang paling lama
dikenal, sakarin merupakan senyawa benzosulfinida atau O-sulfobenzimida dengan
rumus molekul C7H5nO3S. Na-sakarin diserap kedalam tubuh dan tidak mengalami metabolisme sehingga
dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. Sakarin
tidak stabil jika dipanaskan dan pada konsentrasi tinggi sakarin mempunyai
afterfaste pahit. Intensitas kemanisa sakarin 200-700 kali gula. Batas konsumsi perhari yang
aman atau (ADI) adalah 2,5mg/kg bb.
- SIKLAMAT
Mempunyai rumus molekul C6H11NHSO3Na. Siklamat biasanya biasa dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam
siklamat. Tahan panas serta mudah larut dalam air. Stabil pada
kisaran yang luas baik dalam temperature maupun Ph. Digunakan
sebagai pemanis bagi penyandang Diabetes Melitus, dalam
perdagangan dikenal sebagai sucaryi dan
saccoit. Pada
konsentrasi rendah dapat menutupi kegetiran dari beberapa buah-buahan. Intensitas kemanisanya 30-80 kali gula dan tidak memberikan after taste. Konsumsi
perhari yang aman (ADI) dari siklamat adalah 0-1 1mg/kg bb.
- SORBITOL
Sorbotol merupakan alcohol polihidrik degan rumus molekul C6H11O6. Banyak ditemukan pada ganggang laut serta biah-buahan. Mempunyai sifat larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh
mikroorganisme. Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing pun tak terbantahkan. Mempunyai bertahan pada temperature tinggi dan ikut serta dalam reaksi
mailllard. Intensitas kemanisan 0,6 kali gula dam memberi energi 3,994 kalori pergram.
- ACESULFAM K
Merupakan kristal putih mempunyai sifat hidroskopis stabil dalam suhu kamar
dan larut dalam air. Tidak mengalami metabolisme didalam tubuh sehingga dapat diekskresikan
keluar tubuh bersama urine dengan sempurna. Bebas dari
sifat karsinogenik dan tidak meniggalkan rasa pahit. Intensitas
kemanisan 200 kali sukrosa.
- XYLITOL
Merupakan bentuk alcohol pentahidrat dari xylon atau disebut juga gula
alcohol dan mempunyai rumus kimia C5H7(OH)5. Berbentuk serbuk, berwarna putih, dan tidak berbau. Xylitol
tersa dingin apabila mencair dalam mulut dan stabil terhadap udara dan panas,
hanya sedikit higroskopis terutama diatas kelembahan 75%. Titik lelehnya rendah ( 94 derajat celcius ), sehingga sering digunakan
dalam produksi sifat larut dalam air dan sulit difermentasikan oleh khamir dan
kurang baik oleh mikroorganisme umurnya. Intensitas
kemanisannya 0,7 kali gula sehingga pemberiannya dibatasi antara 30-50 g/ hari.
Merupakan anggota kelompok
polyol terbaru. Berbentuk keristal bubuk, berwarna putih,non-higroskopis, serta mempunyai
tingkat kelarutan yangbaik dalam air. Stabil dalam temperature tinggi dan mempunyai efek dingin yang sedang
dimulut. Intesitas kemanisanya 2 kali gula.
- MANITOL
Sifatnya non-higroskopik. Digunakan sebagai platicier untuk membantu memperbaiki
tekstur yang lembut dari gum. Mempunyai titik leleh yang
tinggi (165°-169°C) Funginya sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau hisap. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/08/10/mengenal-pemanis-buatan-386938.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar