Selasa, 18 Februari 2014

INDUSTRI PARFUM RUMAHAN





PROFIL PERUSAHAAN
Nama perusahaan                    : PT FRAGRANCE INDONESIA
Komoditas perusahaan            : Parfum (Fragrance)
Pemilik perusahaan                 : Lavenia Hascar, S.E
Jumlah karyawan                    :
  • Bagian produksi          : 20 orang
  • Bagian RnD                : 5 orang
  • Bagian QC                  : 5 orang
  • Bagian QA                  : 2 orang
  • Bagian marketing        : 5 orang

DESKRIPSI PERUSAHAAN  
        
PT FRAGRANCE INDONESIA merupakan perusahaan nasional yang mulai merintis usahanya pada tahun 2006 silam. Pendirian perusahaan ini didasarkan pada makin meningkatnya kebutuhan masyarakat yang berkaitan erat dengan wewangian atau parfum. Awalnya perusahaan ini hanya didukung oleh beberapa karyawan saja dan cakupan distribusinyapun terbatas pada kawasan atau daerah tertentu. Seiring dengan makin berkembangnya jaman, hal ini juga berdampak pula pada berkembangnya perusahaan wewangian yang mulai melebarkan dunia pasar hingga regional Jwa Tengah. Tahun ini, perusahaan wewangian PT FRAGRANCE INDONESIA sudah mulai merambah pemasarannya ke pulau tetangga seperti Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Bali, Papua dan beberapa pulau nasional lainnya.


CARA PEMBUATAN PARFUM

Cara membuat bibit parfum dengan metode penyulingan :
Bibit parfum diperoleh dari ekstrak atau sari wewangian yang umumnya diperoleh dari proses penyulingan, ekstraksi, atau perendaman dari berbagai bahan-bahan tumbuh-tumbuhan seperti akar, kulit batang, atau bunga. Hasil yang didapatkan dari cara penyulingan ini masih asli dan belum tercampur bahan apapapun.

Bahan dasar yang dapat digunakan untuk pembuatan bibit parfum ini  antara lain: bunga melati, cendana, mawar,  bunga matahari, lavender, kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya.

Tiga cara yang umum dipakai untuk mendapatkan sari minyak wangi : 
  • Ekstraksi yaitu memerangkap wewangian dengan larutan dengan pelarut petroleum ether
  • Penyulingan atau destilasi.
  • Cara perendaman (maceration). 

Alat-alat yang diperlukan:
  • Mesin blender (mesin penghancur bahan). 
  • Alat penyulingan (destilasi) yang harganya berkisar 15 juta rupiah untuk kapasitas 10 kg.
  • Kompor sebagai sumber panas. 

Bahan-bahan:
  • Bahan dasar misalnya: bunga melati, cendana, mawar,  bunga matahari, lavender, kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya.
  • Mineral oil (phenyl ether 4lk0h0l).
  • Fixative.

Proses pembuatan:
  • Bahan dasar (misalnya: bunga melati) dihancurkan menjadi kecil-kecil menggunakan blender.
  • Masukkan bahan dasar yang sudah hancur tadi kedalam mesin penyulingan yang telah berisi air bersih. 
  • Selanjutnya adalah proses penyulingan (destilasi) yaitu dengan merebusnya sampai diperoleh uap (embun) hasil sulingan di dalam pipa kondensor, Uap (embun) hasil sulingan tersebut adalah sari minyak wangi (bibit parfum). 
  • Campurkan uap (embun) hasil sulingan dengan mineral oil (phenyl ether 4lk0h0l) dan fixative untuk memperoleh bibit parfum yang awet dan tahan lama. 
  • Proses terakhir adalah memasukkan bibit parfum ke dalam botol kemasan dengan menggunakan suntikan.
 
Cara Membuat Minyak Wangi

Bahan-bahan:
  • Minyak sitrun (Citroen oil)
  • Minyak Bergamut
  • Minyak geranium
  • Eau de Cologne (minyak wangi bibit)

Alat-alat:
  • Gelas ukur (maat glass) ukuran 100cc dan 10cc
  • Timbangan dengan kemampuan 1.000gr atau 1 Kg
  • Corong plastik kecil
  • Botol-botol tempat menyimpan bahan-bahan.
  • Botol untuk kemasan dengan berukuran 25 cc atau 50 cc
  • Pompa penyedot untuk mengeluarkan hasil produksi, atau bisa juga menggunakan suntikan.
  • Pipet untuk mengambil minyak.
 
Resep dan Formula:
  • Minyak sitrun (Citroen oil) sebanyak 170 cc
  • Minyak Bergamut Sebanyak 70 cc
  • Minyak geranium Sebanyak 70 cc
  • Eau de Cologne (minyak wangi bibit) 100 cc

Proses Pembuatan:
  • Siapkan sebuah botol yang dapat menampung cairan sebanyak maksimal 1000 cc, kemudian masukkan secara perlahan-lahan bahan yang telah dipersiapkan seperti: Minyak sitrun (Citroen oil) sebanyak 170 cc, Minyak Bergamut Sebanyak 70 cc, Minyak geranium Sebanyak 70 cc, dan Eau de Cologne (minyak wangi bibit) 100 cc. Tutuplah botol tersebut dengan rapat lalu kocoklah botol selama 20-25 menit dan diamkan selama 24 jam.
  • Apabila telah melewati waktu 24 jam maka minyak wangi telah jedi. Selanjutnya adalah memasukkan minyak wangi hasil olahan ke dalam botol-botol kemasan yang umum dipakai, misalnya botol yang berukuran 25 cc atau 50 cc, dan jangan lupa untuk memberi tutup yang rapat pada tiap-tiap botol tersebut.

PENGEMASAN PARFUM
Parfum yang telah jadi dikemas dalam botol botol yang menarik bagi konsumen. Botol botol yang menarik contohnya :